24 December 2012

Selamat Natal, Arin!

"Selamat Natal ya Rin", ucap Madin kepada Arin, seorang protestan teman kuliahnya. "Makasih ya Mad, semoga Tuhan mengasihimu selalu", Arin membalas. "Aamiin", gumam Madin dalam hati sambil tersenyum. Di sore itu, Arin lebih dulu naik bus pergi ke Gereja untuk ikut Misa. Madin masih duduk di halte kampus membuka-buka buku catatan kuliah yang baru saja dipinjamnya dari Arin. Sesaat kemudian, datanglah Kuro, temannya yang biasa mengenakan peci putih dengan jidatnya yang hitam, baju koko, tas kecil yang menggantung di pinggang, celana menjuntai di atas mata kaki, serta sandal gunung merk eiger, tiba-tiba bilang, "Kafir kamu Mad! Murtad kau Mad! Darahmu halal!". Rupanya Kuro diam-diam memperhatikan percakapan Madin dan Arin dari tadi. Kasihan si Madin. Hanya karena mengucapkan selamat natal, serta-merta dicap kafir. Padahal yang paling berhak mengkafirkan dan memurtadkan adalah Tuhan. Dan Tuhan sendiri, untuk mengkafirkan dan memurtadkan hambaNya, memiliki banyak pertimbangan kasih dan sayang. Wallaahu A'lam. []

0 komentar:

Post a Comment