04 January 2015

Bermimpi ke Alam Barzakh

Seorang guru bermimpi, ia berada di suatu alam, di mana setiap kali, banyak orang berkumpul untuk dibagi dan mendapatkan sesuatu, bahkan saling berebut satu sama lain. Suasananya benar-benar ramai.

Kemudian sang guru mendapati sepasang suami-istri, duduk berdua, seperti sedang bulan madu. Melihat mereka yang hanya bersantai, sementara yang lain sibuk, sang guru penasaran.

"Kenapa bapak dan ibu tidak ikut berkumpul di sana?
"Tidak, kami sudah punya bagian sendiri, dari anak kami."
"Apa yang sebenarnya mereka dan kalian peroleh?"
"Pahala dari dunia. Itu untuk mencukupi kebutuhan kami di sini"

Maha suci Allah. Ternyata sang guru sedang berada di alam barzakh.

"Kalau boleh saya tahu, siapa nama anak kalian?", sang guru penasaran.
Disebutkanlah nama anak mereka. Dan ternyata, anak itu adalah muridnya.

Esok harinya, sang guru mendo'a, berharap agar segera dipertemukan dengan muridnya itu. Pengurus pesantren pun diminta untuk mencari alamat seorang alumni tersebut. Segala upaya dilakukan.

Setelah mengetahui alamatnya, sang guru mendatangi rumahnya. Betapa kagetnya sang murid. Sang guru terbesar dalam hidupnya, datang berkunjung ke tempat tinggalnya yang sangat sederhana.

"Sekarang kerjamu apa, nak?"
"Saya sibuk berdagang di pasar, guru."
"Kalau kamu sibuk begini, kapan nderes Qur'an-mu?"
"Di pasar, ketika sedang menunggui dagangan, saya nderes Qur'an sekalian mengirimkan bacaan itu untuk bapak dan ibu saya."
"Semoga Allah semakin sayang padamu, nak", mata sang guru berkaca-kaca.

Si murid langsung menciumi telapak tangannya. Karena dengan tangan itulah hafalannya ditempa sehingga khatam.

Setahun berlalu, sang guru bermimpi kembali, di tempat itu lagi. Ia mendapati sepasang suami-istri yang dulu hanya bersantai, kini ikut berebut dibagikan pahala bersama orang-orang.

Sang guru bertanya,"Kenapa bapak dan ibu kini ikut berebut?"
"Sudah tidak ada kiriman dari anak saya lagi"

Esoknya sang guru mendengar kabar bahwa si murid telah tiada. []

~~~
Cerita ini saya dapatkan dari seorang teman mengaji, pada salahsatu ponpes tahfidz di Jawa Tengah. Semoga sang guru semakin disayang Allah, selalu diberi kesehatan, dipanjangkan umurnya. Aamiin.

Cairo di ufuk fajar, 4 Januari 2014

*Ditulis dengan mengerahkan segenap ingatan. Bagi teman-teman yang hafal ceritanya, mohon perbaikan. :)